Post Ads

Ada Apa Dengan Gerhana Matahari Tahun Ini?

https://kabarharian96.blogspot.com/2016/03/ada-apa-dengan-gerhana-matahari-tahun.html

Ada Apa Dengan Gerhana Matahari Tahun Ini?

Seorang peramal asal Inggris memperingatkan, fenomena gerhana matahari total yang terjadi pada 9 Maret kemungkinan akan memicu bencana alam di seluruh Eropa.

Peramal bernama Peter Stockinger yang mengaku telah 'memprediksi' serangan teror di Paris itu mengatakan, gerhana matahari pada pekan ini akan mendatangkan malapetaka di Eropa Utara.

Stockinger mengatakan, prediksi itu berdasarkan kedudukan bintang-bintang yang berada sejajar selama terjadi peristiwa alam yang fenomenal itu. 

Ia tidak hanya percaya gerhana matahari esok bisa menimbulkan bencana alam yang serius, tapi juga pembunuhan terhadap tokoh penting.

Gerhana matahari total akan berlangsung pada Rabu dini hari dan merupakan bagian dari Saros Seri 130. Urutan gerhana yang dimulai pada tahun 1096 dan akan terus berlanjut sampai 2394.

Stockinger mengatakan peristiwa itu bisa membawa kematian dan kehancuran.

Setelah mempelajari grafik gerhana, Stockinger membeberkan tempat-tempat yang akan mengalami kehancuran dan malapetaka yang kemungkinan terjadi di Mesir, Italia, Spanyol, Turki, Armenia, Perancis, Portugal, dan Jerman.

Pria berjuluk 'Master Astrologer' ini telah menghabiskan waktu 25 tahun mempelajari filsafat, perbintangan, teknik perbintangan abad pertengahan, Renaissance dan Eropa modern awal.

Dia yakin, ramalan William Lilly pada abad ke-17 akan terpenuhi saat terjadi gerhana matahari pekan ini.

"Menurut William, kita akan menghadapi bencana alam dan atau kematian seorang pria yang terkenal atau penting," tulis Stockinger di blognya, Stars and Stones.

"Jika kita membawa pikiran kita kembali ke gerhana matahari terakhir yang berlangsung pada 13 September 2015, kita mungkin masih ingat, peristiwa itu diikuti oleh serangan teror Paris pada 13 November.

"Salah satu postingan blog saya, yang diterbitkan Agustus tahun lalu, tertulis tentang gerhana matahari dan ramalan tentang kemungkinan pembunuhan yang berlangsung di Paris. Sayangnya, hal itu menjadi kenyataan."

Meski tidak akan terlihat di Inggris, gerhana minggu ini akan terlihat total di Indonesia dan Samudera Pasifik.

Tetapi masyarakat harus mewaspadainya, kata Peter. Karena meskipun tidak terlihat oleh masyarakat seluruh dunia - gerhana itu akan memiliki konsekuensi yang lebih luas.

(Ism, Sumber: Mirror.co.uk)

Ini Tata Cara Salat Gerhana

tata cara salat gerhana

Fenomena alam langka berupa Gerhana Matahari Total (GMT) akan terjadi di langit kawasan Indonesia. Tetapi, terdapat sebagian daerah yang hanya dapat menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian.

Saat terjadi gerhana, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat sunah gerhana. Berkaitan dengan matahari, maka salat gerhana itu disebut dengan salat kusuf.

Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Muslim. Hadis tersebut berasal dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha.

"Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk menyeru ‘Ash sholatu jami'ah’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at."

Sementara tata cara salat gerhana termaktub dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dari Aisyah RA.
"Aisyah menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami manusia dan beliau memanjangkan berdiri. Kemudian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada raka’at berikutnya beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan salat tadi), sedangkan matahari telah nampak."
Dari hadits tersebut, tata cara pelaksanaan salat gerhana adalah sebagai berikut:

Salat diawali membaca niat salat gerhana dalam hati. Pelaksanaan salat gerhana dijalankan dengan berjamaah.

Kemudian, Takbiratul Ikhram seperti salat biasa, dilanjutkan membaca doa iftitah dan disambung Surat Al Fatihah secara jahir atau dengan suara keras.

Usai membaca Surat Al Fatihah, membaca surat yang panjang seperti Al Baqarah secara keras pula.

Gerakan selanjutnya adalah ruku'. Pelaksanaan ruku' harus lebih panjang dari biasanya.

Setelah ruku', gerakan selanjutnya adalah i'tidal disertai doanya. Setelah itu tidak langsung sujud melainkan kembali membaca Surat Al Fatihah dan surat panjang namun tidak sepanjang berdiri yang pertama.

Setelah itu, ruku' kembali dengan lama yang tidak terlalu panjang daripada ruku' sebelumnya. Usai ruku', kembali i'tidal dan dilanjutkan dengan sujud yang waktunya dipanjangkan seperti ruku' pertama.

Usai sujud, gerakan selanjutnya adalah duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali.

Setelah sujud, kembali berdiri dan mengerjakan rakaat yang sama dengan rakaat pertama. Tetapi, lama gerakan pada rakaat kedua ini lebih singkat daripada rakaat pertama.

Setelah menyelesaikan rakaat kedua hingga sujud, salat ditutup dengan duduk tasyahud dan salam. Setelah salat selesai, khatib segera menuju mimbar untuk menyampaikan khutbah.

Inilah Lokasi Ideal Pengamatan Gerhana Matahari 2016

Gerhana Matahari (GMT) 2016 yang terjadi pada 9 Maret mendatang akan melewati 12 provinsi di 4 pulau besar Tanah Air, yaitu Sumatera, Kalimanta, Sulawesi dan Maluku.

Beberapa pihak dari lembaga pemerintah hingga komunitas astronom amatir telah merencanakan perjalanan khusus untuk mengamati gerhana itu.

Pemerintah daerah tempat terjadinya GMT bahkan telah menyediakan paket-paket wisata khusus bagi mereka yang ingin menyaksikan langsung fenomena langka itu.

Nah bagi Anda yang berencana melakukan perjalanan ke kota-kota yang dilewati GMT, ada banyak pilihan destinasi yang telah disiapkan oleh pemerintah setempat lengkap dengan berbagai agenda menarik. Berikut beberapa di antaranya.

1. Palembang

Lama terjadinya GMT: 1 menit 52 detik
Mulai gerhana 06.20 WIB
Gerhana Matahari Total 7.20 WIB
Berakhir gerhana 08.31 WIB

Beberapa tempat di Palembang yang dipersiapkan untuk melihat GMT adalah Balkon Aryaduta, Pulau Kemaro, gedung atas Kantor Walikota, dan Jembatan Ampera.

2. Bangka Tengah

Lama terjadinya GMT: 2 menit 8 detik
Mulai gerhana 06.20 WIB
Gerhana Matahari Total 07.21 WIB
Berakhir gerhana 08.33 WIB

Beberapa tempat di Bangka Tengah yang bakal dijadikan titik pengamatan adalah Pantai Penyak dan Pantai Terentang di Koba.

3. Belitung

Lama terjadinya GMT: 2 menit 10 detik
Mulai gerhana 06.21 WIB
Gerhana Matahari Total 07.22 WIB
Berakhir gerhana 08.35 WIB

Pulau Bukulimau dan Pantai Tambak di Kabupaten Belitung Timur telah dipersiapkan sebagai titik pengamatan GMT.

4. Palangkaraya

Lama terjadinya GMT: 2 menit 29 detik
Mulai gerhana 06.23 WIB
Gerhana Matahari Total 07.28 WIB
Berakhir gerhana 08.46 WIB

Titik pengamatan GMT di Palangkaraya akan berlangsung di Bukit Tangkiling.

5. Balikpapan

Lama terjadinya GMT: 1 menit 9 detik
Mulai gerhana 07.25 WITA
Gerhana Matahari Total 08.33 WITA
Berakhir gerhana 09.53 WITA

Fenomena GMT akan disaksikan bersama-sama oleh warga setempat dan wisatawan di Balikpapan Timur, tepatnya di Pantai Manggar.

6. Palu

Lama terjadinya GMT: 2 menit 4 detik
Mulai gerhana 07.27 WITA
Gerhana Matahari Total 08.37 WITA
Berakhir gerhana 10.00 WITA

Titik yang akan dijadikan pengamatan GMT di Palu adalah Teluk Palu dan Gumbasa di Kabupaten Sigi.

7. Poso

Lama terjadinya GMT: 2 menit 40 detik
Mulai gerhana 07.28 WITA
Gerhana Matahari Total 08.38 WITA
Berakhir gerhana 10.02 WITA

GMT di Poso dapat dinikmati secara massal di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, sekitar 40 kilometer ke utara kota Poso.

8. Ternate

Lama terjadinya GMT: 2 menit 39 detik
Mulai gerhana 08.36 WIT
Gerhana Matahari Total 09.51 WIT
Berakhir gerhana 11.20 WIT

Ada 9 titik yang telah disiapkan pemerintah setempat sebagai lokasi pengamatan GMT. Kesembilan lokasi tersebut terletak di pinggir pantai, mulai dari lokasi Swering 01 hingga Kedaton Kesultanan Ternate.

(Sumber: Situs Kemenpar, Indonesi.travel)

5 Mitos Aneh Gerhana Matahari di Berbagai Belahan Dunia

Sejumlah wilayah di Indonesia bakal menjadi jalur utama perlintasan Gerhana Matahari Total (GMT) yang diprediksi terjadi pada Rabu, 9 Maret 2016. Secara ilmiah, GMT sendiri terjadi akibat matahari, bulan dan bumi berada pada posisi satu garis lurus.

Namun ternyata ada sebagian masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, yang masih mendefinisikan fenomena langka ini dengan mitos-mitos tertentu.

Seperti masyarakat Jawa yang menyebutkan bahwa fenomena gerhana matahari terjadi karena raksasa Betara Kala atau Rahu menelan matahari lantaran dendamnya pada Sang Surya atau Dewa Matahari.

Dan ternyata, mitos-mitos serupa tentang gerhana matahari juga ada di negara-negara lain, bahkan di negara semodern Jepang. Apa saja mitosnya? Yuk simak di bawah ini.

1. Jawa (Indonesia)

Di tanah Jawa ada mitos soal gerhana matahari. Dalam mitos Jawa, fenomena ini dipercaya terjadi saat raksasa Betara Kala atau Rahu menelan matahari karena dendamnya pada Sang Surya atau Dewa Matahari. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana.

Dalam masyarakat Jawa berlaku larangan bagi para wanita hamil untuk keluar rumah saat terjadi gerhana matahari. Anak-anak kecil juga diharuskan masuk rumah untuk menghindari murka Betara Kala. Dan hingga kini di beberapa wilayah, mitos ini masih dipegang teguh.

2. Jepang

Masyarakat Jepang dulu percaya bahwa gerhana matahari adalah sebuah wabah yang sangat berbahaya. Ketika gerhana matahari terjadi, orang Jepang percaya sedang ada racun yang ditebarkan. Matahari tertutup dan membuat gelap sesaat itu diyakini sebagai racun yang disebar. Untuk menghindari air bumi terkontaminasi racun, mereka menutupi sumur-sumur mereka.

3. China

Sebagian masyarakat China percaya bahwa terjadinya gerhana matahari disebabkan oleh adanya seekor naga yang sedang melahap matahari. Menurut legenda, dahulu ada dua astrolog bernama Hsi dan Ho yang dieksekusi mati karena gagal dalam memprediksi waktu terjadinya gerhana.

Dan untuk menakuti naga, warga lalu membunyikan suara-suara keras seperti petasan. Hingga saat ini, tradisi tersebut pun masih dilakukan.

4. Mesir Kuno

Dalam mitologi Mesir Kuno, peristiwa gerhana matahari dikaitkan dengan kisah Dewa Ra. Ra adalah dewa berkepala elang yang merupakan dewa matahari. Dalam kesehariannya, Ra memimpin sebuah perahu yang banyak berisi dewa guna melintasi langit.

Ketika malam hari, Ra kembali ke barat lewat jalan akhirat dengan membawa cahaya untuk jiwa-jiwa yang sudah mati. Diceritakan dalam mitos tersebut bahwa perjalanan Ra melintasi langit adalah perjalanan yang sangat berbahaya.

Letak bahaya dari perjalanan Ra adalah adanya Apep, yaitu dewa ular laut yang jahat. Apep selalu berusaha untuk menghentikan perjalanan Ra.

Mitos Mesir Kuno meyakini, jika terjadi gerhana matahari berarti Apep telah berhasil mengentikan Ra, walaupun pada akhirnya Ra tetap berhasil meloloskan diri dan matahari kembali bersinar.

5. India

Dalam mitos India, diyakini gerhana matahari terjadi karena ada dua setan yakni Rahu dan Ketu yang menelan matahari. Masyarakat India menyarankan pada wanita hamil untuk tetap berada dalam rumah selama gerhana berlangsung agar bayi mereka tak terlahir cacat.

Kebanyakan masyarakat India biasanya menjalankan puasa dan mandi ritual di sungai-sungai suci saat terjadi gerhana matahari. Hal ini dilakukan untuk menghindari efek negatif dari gerhana.

(Berbagai sumber)

Gerhana Matahari Mirip Zaman Rasul Bakal Terlihat di Semarang

Warga Semarang bakal mendapat momentum langka saat gerhana matahari terjadi pada Rabu besok 9 Maret 2016. 

Sebab, sejumlah pakar astronomi menyatakan penampakan matahari akan terlihat seperti di zaman Nabi Muhammad SAW.

Ketua Asosiasi Dosen Falak Indonesia, Ahmad Izzuddin, mengatakan berdasarkan ilmu Falak, gerhana matahari di Semarang berdurasi 2 jam 15 menit 38 detik, atau terpaut sedikit dari zaman Nabi Muhammad hanya berkisar 2 jam 36 menit 11 detik.

"Rabu besok akan ada penampakan munculnya matahari sebagian di langit Semarang. Ini sangat mirip seperti zaman Muhammad. Benar-benar istimewa bagi Kota Semarang,” kata Izzuddin, saat berdialog dengan pecinta astronomi di MAJT dikutip Dream dari lamanmetrosemarang.com , Senin 7 Maret 2016. 

Untuk bentuk penampakannya yang dapat dilihat nanti sama-sama punya persentasi gelap gerhana 80 persen. Hanya saja, yang terlihat di Semarang mempunyai selisih 8 persen lebih besar dari gerhana zaman Nabi Muhammad.

"Pada zaman nabi, magnitude gerhana berkisar pada angka 0,824317767 atau 82 persen. Sedangkan gerhana di Semarang Rabu pekan depan magnitudenya berkisar 0,8742833664 atau 87 persen," imbuhnya.

Tak hanya itu saja, gerhana matahari akan muncul seperempat pagi hari terawal, meskipun tidak tepat mirip waktunya.

Sedangkan pada zaman Nabi Muhammad gerhana terjadi tepat 29 Syawal 10 Hijriah/27 Januari 632 Masehi. Waktu munculnya pukul 07:08:51 WD.

"Kalau yang terlihat di Semarang besok mulai pukul 06:20:33 WIB dan puncaknya pukul 07:23:54 WIB dengan akhir gerhana pukul 08:36:11 WIB. Saat zaman nabi hampir mirip dengan puncak gerhana pukul 08:21:04 WD dengan akhir gerhana pukul 09:45:03 WD".

Ini Waktu-waktunya salat Gerhana se-Indonesia

Ditjen Bimas Islam mengeluarkan informasi pelaksanaan waktu salat gerhana untuk menyambut fenomena alam yang akan terjadi di sebagian wilayah Indonesia pada tanggal 9 Maret 2016.

Durasi gerhana di 33 provinsi berbeda sesuai dengan perhitungan astronomis di wilayah masing-masing.

Mengacu pada data astronomis, wilayah Indonesia Bagian Barat rata-rata dapat menikmati gerhana matahari selama satu hingga dua jam.

Sementara di Wilayah Indonesia Tengah, fenomena langka itu dapat dinikmati selama 2 hingga 2,5 jam. Adapun wilayah Indonesia bagian timur mendapatkan durasi paling lama yaitu selama hampir tiga jam.

Berikut waktu pelaksanaan shalat gerhana di seluruh Indonesia mengacu pada siaran pers Ditjen Bimas Islam :
1. Aceh, 07:22 WIB -08:27 WIB
2. Sumatera Utara, 07:21 WIB-08:27 WIB
3. Sumatera Barat, 07:20 WIB-08:27 WIB
4. Riau, 06:22 WIB -08:30 WIB.
5. Bengkulu, 06:20 WIB-08:28 WIB.
6. Jambi, 06:21 WIB-08:29 WIB.
7. Kepulauan Riau, 06:22 WIB-08:33 WIB.
8. Sumatera Selatan, 06:19 WIB-08:29 WIB.
9. Lampung, 06:20 WIB-08:31 WIB.
10. Bangka Belitung, 06:21 WIB-08:35 WIB.
11. Banten, 06:19 WIB-08:31 WIB.
12. DKI Jakarta, 06:20 WIB-08:32 WIB.
13. Jawa Barat, 06:20 WIB-08:32 WIB.
14. Jawa Tengah, 06:20 WIB-08:35 WIB.
15. D.I. Yogyakarta, 06:20 WIB- 08:35 WIB.
16. Jawa Timur, 06:21 WIB-08:39 WIB.
17. Kalimantan Barat, 06:23 WIB- 08:42 WIB.
18. Kalimantan Tengah, 06:22 WIB-08:47 WIB.
19. Kalimantan Selatan, 07:23 WITA-09:48 WITA.
20. Kalimantan Timur, 07:26 WITA-09:54 WITA
21. Bali, 07:22 WITA-09:42 WITA.
22. Nusa Tenggara Barat, 07:23 WITA-09:45 WITA.
23. Nusa Tenggara Timur, 07:27 WITA-09:51 WITA.
24. Sulawesi Barat, 07:26 WITA-09:57 WITA.
25. Sulawesi Selatan, 07:26 WITA-09:54 WITA.
26. Sulawesi Tengah, 07:29 WITA-10:04 WITA.
27. Sulawesi Tenggara, 07:28 WITA-10:01 WITA.
28. Gorontalo,07:31 WITA-10:09 WITA.
30. Sulawesi Utara, 07:34 WITA-10:15 WITA.
31. Maluku Utara, 08:35 WIT-11:21 WIT.
32. Maluku, 08:35 WIT-11:17 WIT.
33. Papua Barat, 08:40 WIT-11:30 WIT.
34. Papua, 08:49 WIT-11:40 WIT.
Ditjen Bimas Islam juga telah menyiapkan naskah khutbah saalat gerhana yang dapat diunduh di sini untuk digunakan para khatib pada pelaksanaan salat menyambut fenomena alam tersebut.
Ada Apa Dengan Gerhana Matahari Tahun Ini?, Pada: 3/08/2016 06:57:00 am

0 comments:

Post a Comment

Support by: Informasi Gadget Terbaru - Dewa Chord Gitar | Lirik Lagu - Kebyar Info
Copyright © 2015 Kabar Harian Design by SHUKAKU4RT - All Rights Reserved